Ujian memasuki Perguruan Tinggi Negeri (PTN), tentu bukan perkara mudah kawan. Ya, kali ini saya ingin berbagi cerita dengan kawan-kawan semua mengenai pengalaman saya mengikuti Ujian Talenta Masuk IPB (UTMI). Sebetulnya saya sudah mengikuti beberapa ujian masuk PTN selain UTMI ini, yaitu SBMPTN, UMBPTN, maupun SNMPTN. Tapi karena agenda terdekat kali ini yaitu UTMI, maka saya akan bercerita tentang pengalaman manis mengikuti UTMI yang saya ikut sekitar 2 tahun yang lalu di Kota Hujan. Saya sendiri, Tabah Arif Rahmani, ialah mahasiswa IPB yang diterima lewat jalur UTMI di Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan angkatan 50.
Oke, apa itu UTMI, ya, UTMI singkatan dari Ujian Talenta Masuk IPB, yang merupakan salah satu cara masuk IPB dengan jalur yang bisa dibilang paling terakhir. Ada juga yang menyebutkan bahwasanya Ujian Talenta Masuk IPB (UTMI) adalah salah satu cara penerimaan calon mahasiswa program sarjana (S1) IPB yang berbasis kepemimpinan/leadership, kewirausahaan/enterpreneurship, dan cinta pertanian. Metode seleksi yang digunakan adalah ujian tulis. Mahasiswa yang diterima melalui jalur UTMI merupakan mahasiswa yang istimewa. Kenapa? karena kami mendapatkan sekolah/pendidikan/school muatan softskill khusus untuk meningkatkan kualitas individunya dalam hal kepemimpinan dan kewirausahaan serta rasa cinta terhadap pertanian. Nama sekolahnya yaitu LES (Leadership and Enterpreneurship School). Keren banget mahasiswa IPB yang masuk lewat jalur UTMI ini.
Tetapi, dalam mengikuti UTMI ini, saya menemui sangat banyak tantangan. Apa saja tantangan-tantangan itu:
Pertama, waktu dilaksanakannya UTMI. UTMI dilaksanakan pada waktu bulan puasa, lapar, haus dan campur aduk rasanya.
Kedua, UTMI merupakan ujian masuk yang sangat-sangat ketat, dapat dilihat dari jumlah soal yang diberikan pihak IPB. Seingat saya, UTMI 2013 ada lebih dari 150 butir soal saintek, tes potensi akademik, serta 100 lebih butir soal Talent Mapping Tes. Apa itu talent mapping tes, yaitu merupakan soal untuk menguji jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, dan minat, bakat kita.
Ketiga, persaingan masuk IPB jalur UTMI, sangat-sangat ketat. Kenapa? karena kuota penerimaan jalur UTMI sangat sedikit sekitar 300-400 mahasiswa, sedangkan pendaftarnya sangat banyak. Tahun 2013 UTMI dilaksanakan di 3 kota, yaitu Bogor, Medan dan Surabaya. Bogor saja sudah ada 4000 lebih pendaftar, belum di Kota lain. Perasaan saya sudah pasrah waktu itu.
Ya ketiga tantangan itulah yang saya rasakan saat mengikuti UTMI. Mungkin karena saya benar-benar mengikuti ujian tersebut dengan sungguh-sungguh dan selalu berdoa. Alhamdulillah, akhirnya saya diterima melalui jalur UTMI. Benar-benar tak terduga mendapatkan berkah Ramadhan tahun itu. Lalu, saya diminta untuk mengirimkan berkas-berkas persayaratan melalu jalur pos. Sekian cerita pengalaman saya mengikuti UTMI, semangat ya buat kawan-kawan yang akan melaksanakan UTMI. Semoga mendapatkan hasil yang terbaik. Terima kasih.
Tetapi, dalam mengikuti UTMI ini, saya menemui sangat banyak tantangan. Apa saja tantangan-tantangan itu:
Pertama, waktu dilaksanakannya UTMI. UTMI dilaksanakan pada waktu bulan puasa, lapar, haus dan campur aduk rasanya.
Kedua, UTMI merupakan ujian masuk yang sangat-sangat ketat, dapat dilihat dari jumlah soal yang diberikan pihak IPB. Seingat saya, UTMI 2013 ada lebih dari 150 butir soal saintek, tes potensi akademik, serta 100 lebih butir soal Talent Mapping Tes. Apa itu talent mapping tes, yaitu merupakan soal untuk menguji jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, dan minat, bakat kita.
Ketiga, persaingan masuk IPB jalur UTMI, sangat-sangat ketat. Kenapa? karena kuota penerimaan jalur UTMI sangat sedikit sekitar 300-400 mahasiswa, sedangkan pendaftarnya sangat banyak. Tahun 2013 UTMI dilaksanakan di 3 kota, yaitu Bogor, Medan dan Surabaya. Bogor saja sudah ada 4000 lebih pendaftar, belum di Kota lain. Perasaan saya sudah pasrah waktu itu.
Ya ketiga tantangan itulah yang saya rasakan saat mengikuti UTMI. Mungkin karena saya benar-benar mengikuti ujian tersebut dengan sungguh-sungguh dan selalu berdoa. Alhamdulillah, akhirnya saya diterima melalui jalur UTMI. Benar-benar tak terduga mendapatkan berkah Ramadhan tahun itu. Lalu, saya diminta untuk mengirimkan berkas-berkas persayaratan melalu jalur pos. Sekian cerita pengalaman saya mengikuti UTMI, semangat ya buat kawan-kawan yang akan melaksanakan UTMI. Semoga mendapatkan hasil yang terbaik. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar