Breaking

Jumat, 11 Januari 2008

Empat Unsur Penentu Nilai Jual Kayu

Story – Teak wood – Trade


Kepala Biro Industri dan Pemasaran Kayu Perum Perhutani Jawa Timur, Ir. Bambang Prayoga Wahjudi, MM sewaktu menjabat General Manager Perum Perhutani Industri Kayu Gresik, memperoleh penghargaan “International Golden Award 2007” atas keberhasilannya menjual produk kayu yang diolah dengan prinsip irit bahan baku. Bukan sekadar menjual produk kayu solid seperti tradisi yang telah berlangsung selama ini.

Sosok humoris ini sepanjang menapak karir di jajaran Perum Perhutani tergolong memiliki daya kreativitas tinggi. Diantaranya pernah menjalankan kepeloporan sehingga muncul industri perlebahan nasional.

Selain itu, karena usulannya pula, pada sekitar 20 tahun lalu, Direksi Perum Perhutani merevisi ukuran sortimen kayunya sehingga menjadi lebih ramah pasar (marketable) dan dapat memperbesar potensi keuntungan.

“Ada empat unsur penentu harga jual kayu. Yakni, ukuran besarnya (gelondongan) kayu, panjangnya kayu, status kayu dan mutu kayu,” ia berkata di Surabaya, Oktober 2007. Semakin besar, panjang, memiliki mutu yang prima dan status penebangan yang tidak melanggar hukum, maka nilai jual kayu itu pun akan naik.

Ia juga berkata, di dunia perdagangan kayu tidak dikenal adanya discount atau potongan harga. Yang berlaku adalah istilah penyesuaian harga dalam arti sebenarnya. Yaitu harga sesuai dengan kandungan keempat unsur atau faktor seperti tersebut tadi dalam masing-masing batang kayu. (P09J02.1. – SJTE)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close