Breaking

Minggu, 14 Januari 2018

Manifesto Hacker The Mentor 1986


==Phrack Inc.==
Volume One, Issue 7, Phile 3 of 10
The following was written shortly after my arrest…

The Conscience of a Hacker
By   +++The Mentor+++
Written on January 8, 1986

Another one got caught today, it’s all over the papers. “Teenager
Arrested in Computer Crime Scandal”, “Hacker Arrested after Bank Tampering”…
Damn kids. They’re all alike.

But did you, in your three-piece psychology and 1950’s technobrain,
ever take a look behind the eyes of the hacker? Did you ever wonder what
made him tick, what forces shaped him, what may have molded him?
I am a hacker, enter my world…

Mine is a world that begins with school… I’m smarter than most of
the other kids, this crap they teach us bores me…
Damn underachiever. They’re all alike.

I’m in junior high or high school. I’ve listened to teachers explain
for the fifteenth time how to reduce a fraction. I understand it. “No, Ms.
Smith, I didn’t show my work. I did it in my head…”
Damn kid. Probably copied it. They’re all alike.

I made a discovery today. I found a computer. Wait a second, this is
cool. It does what I want it to. If it makes a mistake, it’s because I
screwed it up. Not because it doesn’t like me…
Or feels threatened by me…

Or thinks I’m a smart ass…
Or doesn’t like teaching and shouldn’t be here…
Damn kid. All he does is play games. They’re all alike.

And then it happened… a door opened to a world… rushing through
the phone line like heroin through an addict’s veins, an electronic pulse is
sent out, a refuge from the day-to-day incompetencies is sought… a board is
found.

“This is it… this is where I belong…”
I know everyone here… even if I’ve never met them, never talked to
them, may never hear from them again… I know you all…
Damn kid. Tying up the phone line again. They’re all alike…

You bet your ass we’re all alike… we’ve been spoon-fed baby food at
school when we hungered for steak… the bits of meat that you did let slip
through were pre-chewed and tasteless. We’ve been dominated by sadists, or
ignored by the apathetic. The few that had something to teach found us will-
ing pupils, but those few are like drops of water in the desert.

This is our world now… the world of the electron and the switch, the
beauty of the baud. We make use of a service already existing without paying
for what could be dirt-cheap if it wasn’t run by profiteering gluttons, and
you call us criminals. We explore… and you call us criminals. We seek
after knowledge… and you call us criminals. We exist without skin color,
without nationality, without religious bias… and you call us criminals.
You build atomic bombs, you wage wars, you murder, cheat, and lie to us
and try to make us believe it’s for our own good, yet we’re the criminals.

Yes, I am a criminal. My crime is that of curiosity. My crime is
that of judging people by what they say and think, not what they look like.
My crime is that of outsmarting you, something that you will never forgive me
for.

I am a hacker, and this is my manifesto. You may stop this individual,
but you can’t stop us all… after all, we’re all alike.

+++The Mentor+++



Manifesto seorang Hacker
oleh: +++The Mentor+++

Ditulis pada 8 Januari 1986
==Phrack Inc.==

Salah seorang dari kami kembali tertangkap dan media ramai memberitakannya. “Seorang Remaja Tertangkap dalam Skandal Kriminal Komputer”, “Hacker tertangkap setelah pencurian bank”.
Para remaja *****. Mereka semua sama.

Tapi pernahkah, dengan otak era 1950-mu itu, melihat ke dalam mata seorang hacker? Adakah kamu ingin tahu apa yang membuatnya bertindak, kekuatan apa yang membentuknya, motivasi apa yang mendorongnya?
Aku seorang hacker, masukilah duniaku…

Duniaku adalah dunia yang berawal dari sekolah… Aku lebih pintar dari kebanyakan yang lain, sampah-sampah yang diajarkan membuatku bosan.
Dasar jenius *****. Mereka semua sama.

Aku kini seorang siswa SMP atau SMA. Dan aku kembali diterangkan tentang cara membulatkan pecahan oleh guruku. Saya sudah paham semuanya. “Tidak, bu Smith, saya memang tidak melakukannya di atas kertas. Saya menghitungnya langsung di kepala…”
Dasar anak *****. Pasti ia menjiplak. Mereka semua sama.

Hari ini aku menemukan sesuatu. Aku menemukan sebuah komputer. Hey, ini keren. Ia melakukan apa yang aku inginkan. Jika terjadi kesalahan, itu terjadi karena memang kesalahanku. Bukan karena ia tidak suka padaku…
Atau merasa terancam olehku…

Atau karena menganggap aku anak jenius *****
Atau karena sudah tidak suka mengajar dan merasa berada pada tempat yang salah…
Dasar anak *****. Yang dilakukannya hanyalah selalu bermain game. Mereka semua sama.

Kemudian sesuatu terjadi… Sebuah dunia lain terhampar di hadapanku… Terpacu melalui jaringan telepon bak heroin mengaliri nadi seorang pecandu, suatu sinyal elektrik terkirim, dan kini aku menemukan tempat berlindung dari ketidak-adilannya hari-hari. Sebuah arena baru telah kutemukan.
”Inilah dia.. Inilah tempatku berada…”

Aku mengenali semua… walaupun kita belum pernah berjumpa, tak pernah bersua, atau bahkan mungkin tak akan pernah mendengar mengenainya lagi… Tapi aku kenal dengan kalian semua…
Dasar anak *****. Menghabiskan pulsa telepon lagi. Mereka semua sama.

Kalian pikir kita semua sama… Di sekolah kita disuapi dengan makanan bayi ketika kita sudah mengidamkan steak… Potongan-potongan daging yang toh akhirnya kalian berikan sudah sisa dan terasa hambar. Beberapa insan yang menyadari kami sebagaimana kami apa adanya menganggap kami sebagai siswa yang berbakat, tapi ‘beberapa’ orang tersebut selayaknya tetesan air di hamparan gurun.

Ini adalah dunia kami sekarang… dunia elektron dan sambungan, keindahan sang ‘baud’. Kami menggunakan layanan yang sudah tersedia tanpa membayar harga yang seharusnya betul-betul murah jika saja layanan tersebut tidak dijalankan oleh orang-orang rakus yang mencari untung, namun kalian menyebut kami penjahat. Kami hanya menjelajah… namun kalian menyebut kami penjahat. Kami mengejar pengetahuan… dan lagi lagi kalian menyebut kami penjahat. Kami hadir tanpa perbedaan warna kulit, kebangsaan, ataupun prasangka keagamaan … namun tetap kalian sebut kami penjahat.

Kalian membuat bom, kalian berperang, kalian membunuh, mencurangi kami, dan berbohong kepada kami sambil berusaha meyakinkan kami bahwa ini adalah untuk kebaikan kami semua, namun kamilah yang jahat.

Ya, aku adalah seorang kriminal.

“Kejahatanku adalah rasa keingintahuanku. Kejahatanku adalah dengan menilai seseorang dari perkataan dan perbuatannya, bukan dari penampilannya. Kejahatanku adalah menjadi lebih pintar dari kalian, sesuatu yang tak akan pernah kalian maafkan.”

Aku adalah seorang Hacker, dan ini adalah manifestoku. Kalian bisa saja menghentikanku, namun kalian tak mungkin menghentikan kami semua …Bagaimanapun juga, kami semua sama.


+++The Mentor+++

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close