Breaking

Senin, 16 Januari 2017

Sejarah dan Perkembangan Database MySQL

Sejarah dan Perkembangan Database MySQL

Mungkin sebagian dari kita sudah tidak asing lagi mendengar database yang satu ini. Untuk saya sendiri baru mengenal database ini pada saat duduk dibangku perkuliahan tepatnya di semester 4. Sekalipun bukan database ini yang dijadikan sebagai pengantar perkuliahan dikampus saya pada waktu itu, tetapi karena ketenarannya dan banyak sekali yang merekomendasikan menggunakan database MySQL ini, sehingga membuat saya berminat untuk mempelajarinya sendiri. Dan alhamdulillah sampai saat ini saya masih setia menggunakan MySQL sebagai database pada setiap aplikasi yang saya buat.

Pada artikel ini saya tertarik untuk mengulas sejarah database kebanggaan saya ini hingga sampai pada saat artikel ini saya tulis, database MySQL sudah memasuki versi ke 5.7.17.

MySQL merupakan software (perangkat lunak) DBMS yang multithread, multiuser yang banyak digunakan oleh developer dunia. Database MySQL ini sendiri diciptakan oleh seorang programmer asal Swedia bernama Michael “Monthy” Widenius, pada tahun 1979. Pada saat menciptakan database ini Monthy bekerja pada sebuah perusahaan bernama TcX di Swedia. Awalnya Monthy mengebangkan sebuah sistem database sederhana yang ia namakan dengan UNIREG dimana menggunakan koneksi low-level ISAM database engine dengan indexing.

Pada tahun 1994, perusahaan tempat Monthy bekerja mulai mengembangkan aplikasi berbasis web. Kemudian berencana untuk menyandingkan aplikasi tersebut dengan database UNIREG cipataan Monthy. Sayangnya, setelah dilihat bahwa database UNIREG tersebut tidak cocok untuk sebuah aplikasi berbasis web yang dinamis.

Selang beberapa waktu kemudian TcX mencari alternatif lain yakni dengan menggunakan database mSQL (miniSQL). Namun ditemukan kekurangan pada database tersebut yakni tidak mendukung adanya indexing, sehingga performa database tersebut menjadi kurang bagus. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan performa mSQL akhirnya Monthy menghubungi David Hughes seorang programmer yang mengembangkan mSQL. Monthy mengajukan penawaran kepada David Hughes apakah tertarik untuk mengembangkan sebuah konektor di mSQL yang dapat dihubungkan dengan UNIREG ISAM dengan maksud agar mSQL bisa atau mendukung indexing. Akan tetapi tawaran Monthy tersebut ditolak oleh Hughes karena ia pada saat itu juga sedang mengembangkan teknologi indexing untuk mSQL versi 2.

Setelah penolakan tersebut, TcX dan David Hughes memutuskan untuk merancang dan mengembangkan sendiri konsep database baru. Sistem database yang dikembangkan tersebut merupakan gabungan antaran UNIREG dan mSQL yang souce code-nya bebas digunakan. Sehingga pada tahun 1995, TcX merilis sebuah database baru yang mereka beri nama MySQL. Pada tahun bersamaan TcX juga mengubah nama perusahaannya menjadi MySQL AB dimana pendirinya sendiri terdiri dari Michael “Monthy” Wildenius, David Axmark dan Allan Larsson. AB dibelakang MySQL tersebut merupakan singkatan dari “Aktiebolag”, yang merupakan istilah PT pada perusahaan Swedia.

Pada bulan Oktober selanjutnya MySQL kembali merilis versi 3.11.0 yang dilepas ke publik. Namun pada awal mulanya kode ini tidak diberikan dibawah lisensi GPU (General Public License), melainkan lisensi khusus yang intinya kurang lebih bahwa source code MySQL dapat dilihat dan gratis, serta server MySQL dapat dipakai tanpa biaya tapi hanya untuk kebutuhan nonkomersial. Untuk kebutuhan komersial, maka diwajibkan untuk membayar lisensinya.

Sepanjang tahun 1998-1999 pada versi-versi akhir seri 3.22 MySQL menjadi semakin populer dan banyak diminati orang mengingat stabilitasnya yang semakin baik dan diikuti dengan peningkatan kecepatan. Pada versi ini juga sudah lintas platform, termasuk windows sendiri.

Kemudian pada tahun 2000 MySQL AB mengumumkan bahwa sejak versi 3.23.19 MySQL adalah software bebas berlisensi GPL yang artinya bahwa source code MySQL dapat dilihat dan gratis, serta server MySQL dapat dipakai tanpa biaya untuk kebutuhan apapun (komersial ataupun nonkomersial).

Pada Agustus 2002, muncullah MySQL dengan versi terbarunya yakni MySQL 4.0 beta yang dirilis pada bulan Maret 2003, kemudian versi 4.0 beta kembali dikembangkan menjadi versi 4.1 beta yang dirilis pada bulan Juli 2004. Untuk tahun selanjutnya MySQL AB kembali merilis MySQL versi 5.0 pada bulan Maret 2005 dan kemudian versi 5.1 pada bulan November 2005 untuk selanjutnya terus mengalami perbaikan dan peningkatan versi.

MySQL AB sendiri pada 16 Januari 2008 sempat diakusisi oleh Sun Microsystems, Inc. Dengan akusisi tersebut menjadikan Sun sebagai salah satu perusahaan dengan produk platform open source terbesar seperti Java, OpenSolaris dan terakhir adalah MySQL. Namun berselang setahun kemudian, pada 20 April 2009 perusahaan Oracle melakukan akusisi terhadap Sun Microsystems. Semenjak akusisi itu, beredar isu bahwa Oracle yang memiliki produk database yang berkompetisi dengan MySQL akan mematikan MySQL. Namun sampai saat ini hal tersebut belum juga dilakukan.

Diantara keistimewaan yang dimiliki oleh MySQL adalah :
  1. Portabilitas – MySQL dapat berjalan stabil diberbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, Mac OS, Solaris dan sistem operasi lainnya.
  2. Perangkat Lunak Sumber Terbuka – MySQL didistribusikan sebagai perangkat lunak dengan sumber terbuka (open source), dibawah lisensi GPL sehingga dapat dipergunakan secara gratis.
  3. Multi-User - MySQL dapat dipergunakan banyak pengguna dalam waktu bersamaan tanpa terjadinya konflik.
  4. Performance Tuning - MySQL memiliki kecepatan yang sangat bagus dalam menangani query sederhana, dimana dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
  5. Beragam Tipe Data – Diantara database lain, MySQL merupakan database yang kaya akan tipe data. Seperti signed/unsigned integer, float, double, decimal, char, varchar, text dan masih banyak lagi.
  6. Perintah dan Fungsi – MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam query.
  7. Keamanan – MySQL memiliki lapisan keamanan seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta dengan kata sandi yang sudah dienkripsi.
  8. Skalabilitas dan Pembatasan – MySQL mampu menangani database dalam skala besar, dengan jumlah records lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Kemudian batas index yang dapat ditampung pada sebuah tabel mencapat 32 index.
  9. Konektivitas – MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix Socket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
  10. Lokalisasi – MySQL mampu mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa, tetapi sayangnya untuk bahasa indonesia masih belum.
  11. Antar Muka – MySQL memiliki antar muka terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
  12. Klien dan Peralatan – MySQL dilengkapi dengan berbagai tools yang dapat digunakan untuk administrasi database, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.
  13. Struktur Tabel – MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE dibandingkan database lainnya.

Perkembangan MySQL di Indonesia juga sangat bagus. Hal ini terlihat dari banyak sekali komunitas-komunitas terutama dikalangan web developer yang membahas dan menyarankan MySQL sebagai database dari website yang dibuat. Ini juga didukung dengan banyaknya web hosting Indonesia yang menyediakan MySQL sebagai database untuk website klien mereka.

Sumber : id.wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close