Breaking

Kamis, 10 Januari 2008

Hutan Jati dalam Mitologi Jawa

History – Teak forest –Utilization


Seiring masuk dan berkembangnya Hinduisme di pulau Jawa, pemanfaatan kayu dan penataan hutan jati disini pun dilakukan atas inspirasi pendatang dari tanah India.

Di pulau ini juga kemudian terjadi adaptasi antara tradisi Hinduisme dengan budaya mitologi lokal yang menjadi latar belakang keyakinan tradisional khas orang yang berdiam di Jawa. Di dalam mitologi Jawa, hutan memiliki makna sentral.

Lafal “alas”, sebuah kata dalam khasanah bahasa Jawa bisa berarti hutan, atau dapat juga dimaknai sebagai alas – landasan – atau pun alasan untuk terjadinya suatu kehidupan.

Riwayat berdirinya kerajaan-kerajaan di pulau Jawa, hampir semuanya berlatar-belakang kisah tentang keberadaan hutan. Sebutan “Babad Alas” (Kisah tentang kawasan hutan) adalah terminologi standar dan selalu menjadi pembuka cerita tentang awal berdirinya sebuah kerajaan di pulau Jawa.

Tentang itu dapat diterangkan dengan mengambil banyak contoh kisah klasik mengenai terbentuknya suatu kerajaan di tanah Jawa: (pun di banyak tempat lain di pulau Jawa yang mayoritas warganya bukan terdiri dari suku berbahasa Jawa).

Diantaranya, dapat disebutkan seperti dalam hikayat berdirinya Kerajaan Majapahit, yang bertutur tentang Sang Raden Wijaya yang memperoleh tanah kawasan Hutan Tarik sebagai modal pembentukan kerajaannya.

Demikian pula dengan riwayat Danang Sutawijaya yang menemukan Hutan Mentaok yang kemudian membuka Kerajaan Mataram. Serta mitos tentang Raden Patah yang diberi Hutan Glagahwangi yang kemudian ia mendirikan Kesultanan Demak Bintoro.
(P03J01 – SJTE)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close