Breaking

Senin, 26 April 2021

REVIEW - THE MAN WHO SOLD HIS SKIN

Pada 2012, Kaouther Ben Hania mengunjungi museum Louvre, yang kebetulan tengah mengadakan retrospektif bagi seniman asal Belgia, Wim Delvoye. Perhatian Ben Hania tertuju pada salah satu karya bertajuk Tim. Bukan lukisan, bukan pula patung, melainkan tato di punggung pria bernama Tim Steiner. Rupanya sejak 2008, tato itu telah dimiliki kolektor asal Jerman, Rik Reinking, dalam sebuah perjanjian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close