Perbedaan Switch Unmanaged dan Managed beserta penjelasan dan contoh switch – Kali ini saya akan menjelaskan mengenai perbedaan switch unmanaged dan switch managed. Seperti biasanya sebelum kita membahas ke inti topik akan lebih baik jika kita mengetahui terlebih dahulu mengenai pengertian dan fungsi switch itu sendiri agar dapat meningkatkan pemahaman anda brother.
Daftar Isi
Switch adalah sebuah perangkat keras jaringan yang berfungsi sebagai media penghubung dari beberapa perangkat ( komputer ) secara bersamaan pada satu jaringan local dengan menggunakan packet switching agar dapat menyaring dan meneruskan data ke perangkat ( komputer ) tujuan.
Seiring dengan berjalannya waktu perangkat switch ini mengalami perkembangan teknologi terbaru, seperti perubahan kecepatan transfer data yang lebih cepat, bartambahnya port ( sekarang terdapat 48 port ) yang bisa digunakan dan terdapat fitur yang dapat melakukan pengelolaan switch tentunya dengan harga yang cukup mahal jika ingin mendapatkan kualitas yang bagus.
Fungsi Switch
Saya akan jelaskan secara sederhana mengenai fungsi switch, jadi fungsi utama switch yaitu sebagai titik pusat dari jaringan lan yang digunakan untuk menerima informasi atau data dari semua perangkat yang terhubung dengan switch dan menyalurkan / mengirim informasi kepada perangkat yang memang membutuhkan. Dan ini lah yang membedakan antara switch hub.
Yaitu jika hub mengirim informasi / data keseluruh perangkat yang tehubung dengannya, akan tetapi lain halnya dengan switch. Switch dapat melakukan pengiriman data ke perangkat ( komputer ) tertentu yang memang membutuhkannya. Jadi bila menggunakan switch tidak perlu mengirimkan data yang sama kepada semua perangkat yang terhubung pada jaringan local tersebut.
Perbedaan Switch Unmanaged dan Managed beserta penjelasan dan contohnya
Contoh Penerapan Penggunaan Switch
Terdapat 34 PC yang semuanya perlu berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya, seperti halnya dengan cara berbagi folder atau file. Agar dari 34 PC tersebut dapat terhubung dan saling berkomunikasi, kita gunakan switch dengan cara menghubungkan kabel ethernat ( kabel utp/stp ) antara port pc ke port switch. Dengan switch tersebut kita dapat menghubungkan ke 34 pc tersebut dan dapat melakukan komunikasi dan berbagi data. Switch sendiri memiliki varian port, ada yang 5 sampai 48 port.
Perbedaan Switch Unmanaged dan Managed
Ok setelah selesai mengetahui sedikit tentang pengertian dan fungsi switch, langsung saja kita akan membahas perbedaan switch managed dan switch unmanaged. Pertama saya akan membahas switch unmanaged terlebih dahulu, switch unmanaged ( switch tidak tekelola ) adalah switch yang memungkinkan perangkat ( pc/printer ) dapat berkomunikasi satu sama lain dengan konfigurasi default dari pabrikan, jadi kita tidak memiliki izin untuk melakukan perubahan konfigurasi yang ada pada switch karena telah ditetapkan settingan atau konfigurasi dari pabrik.
Switch unmanaged sangat cocok diperuntukan bagi pekerja cepat tanpa menguras keringat, kok bisa dikatakan begitu? Ya karena kalau kita menggunakan switch jenis ini kita cukup plug and play. Jadi setelah tertancap atau terhubung kesemua perangkat yang ada maka switch ini akan langsung jalan seperti fungsinya.
Contoh dari switch unmanaged yaitu PROLINK 24 Port Gigabit Unmanaged Switch PSG2402, switch merek ini dijual dengan harga sekitar Rp 1.550.000 – di bhinneka.com. Inilah yang menjadi perbedaan utam antara switch unmanaged dan switch managed yaitu terletak pada kamampuan untuk bisa melakukan konfigurasi pada switch.
Ok kita lanjut dengan membahas switch managed, seperti yang saya utarakan sebelumnya jadi switch managed ( switch terkelola ) adalah switch yang memiliki fungsi yang hampir sama dengan unmanaged akan tetapi memiliki fitur canggih yang dapat digunakan untuk mengelola, melakukan konfigurasi, memonitor jaringan Local.
Contoh dari switch managed salah satunya adalah S3900-48T4S 48-Port 10/100/1000BASE-T Gigabit Stackable Managed Switch with 4 10Gb SFP+ Uplinks dengan harga sekitar $ 409.00 di fs.com, memang menurut beberapa sumber yang saya baca switch managed untuk harga memang lebih mahal dari switch unmanaged.
Berikut ini merupakan beberapa fitur yang disediakan dari switch managed, yaitu diantaranya Quality of Service (QoS) jadi pada switch managed ini kita dapat melakukan pengaturan bandwidth yang tersedia dengan memprioritaskan paket data yang paling penting dapat bejalan lebih dulu.
Memiliki fitur Simple Network Management Protocol (SNMP) yaitu dengan fitur ini kita dapat mengawasi status ( memonitoring ) dan kinerja jaringan seperti contohnya, admin jaringan dapat menggunakan SNMP untuk menandai masalah pada jaringan dan dapat memperbaikinya tanpa bersentuhan langsung dengan switch.
Switch managed dapat menyediakan dua jalur ( analoginya ) untuk melakukan proses transfer data yaitu jalur utama dan jalur cadangan. Fitur ini dinamai dengan redundancy yaitu fitur yang menyediakan kemampuan untuk menjaga jaringan dalam hal koneksi atau kabel gagal, dengan menyediakan jalur data alternatif untuk lalu lintas, dimana jika data yang akan dikirimkan gagal maka ada jalur atau data cadangan untuk dikirim ulang lagi.
Fitur Virtual Local Area Networks (VLANs) yaitu fitur yang ada pada switch managed untuk membantu mengurangi lalu lintas yang tidak perlu dan memungkintan admin jaringan untuk menerapkan langkah keamanan tambahan pada jaringan local tersebut. Jadi untuk bisa terhubung ke jaringan local tergantung oleh konfigurasi vlan yang dilakukan oleh admin jaringan tersebut.
Terdapat juga fitur port mirroring pada switch managed yang digunakan untuk membantu mendiagnosis masalah yang terjadi pada jaringan dan melakukan perbaikan masalah yang terjadi pada jaringan tersebut tanpa menghilangkan jaringan yang sudah ada. Untuk lebih jelasnya saya akan tambahkah kutipan sedikit dari wikipedia.org .
“ Port mirroring digunakan pada switch jaringan untuk mengirim salinan paket jaringan yang terlihat pada satu port switch (atau seluruh VLAN) ke koneksi pemantauan jaringan pada port switch lain. Ini biasanya digunakan untuk peralatan jaringan yang memerlukan pemantauan lalu lintas jaringan seperti sistem deteksi intrusi, teknologi probe pasif atau pemantauan pengguna nyata (RUM) yang digunakan untuk mendukung manajemen kinerja aplikasi (APM). ”
Anda dapat memilih jenis switch unmanaged atau jenis switch managed, itu semua tergantung situasi dan kondisi yang anda jalani. Garis besar dari perbedaan kedua switch ini adalah mengenai kamampuan untuk bisa melakukan konfigurasi pada masing-masing switch.
Artikel tersebut saya dapatkan baik dari proses belajar yang dilakukan disekolah dan hasil rangkuman dari beberapa sumber. Ok itu saja yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik kali ini. Sekian dari artikel Perbedaan Switch Unmanaged dan Managed beserta penjelasan dan contohnya, kurang lebihnya saya mohon maaf dan semoga dapat bermanfaat.
Daftar Isi
- Pengertian Switch
- Fungsi Switch
- Perbedaan Switch Unmanaged dan Managed
- Pengertian Switch Unmanaged
- Pengertian Switch Managed
Switch adalah sebuah perangkat keras jaringan yang berfungsi sebagai media penghubung dari beberapa perangkat ( komputer ) secara bersamaan pada satu jaringan local dengan menggunakan packet switching agar dapat menyaring dan meneruskan data ke perangkat ( komputer ) tujuan.
Seiring dengan berjalannya waktu perangkat switch ini mengalami perkembangan teknologi terbaru, seperti perubahan kecepatan transfer data yang lebih cepat, bartambahnya port ( sekarang terdapat 48 port ) yang bisa digunakan dan terdapat fitur yang dapat melakukan pengelolaan switch tentunya dengan harga yang cukup mahal jika ingin mendapatkan kualitas yang bagus.
Fungsi Switch
Saya akan jelaskan secara sederhana mengenai fungsi switch, jadi fungsi utama switch yaitu sebagai titik pusat dari jaringan lan yang digunakan untuk menerima informasi atau data dari semua perangkat yang terhubung dengan switch dan menyalurkan / mengirim informasi kepada perangkat yang memang membutuhkan. Dan ini lah yang membedakan antara switch hub.
Yaitu jika hub mengirim informasi / data keseluruh perangkat yang tehubung dengannya, akan tetapi lain halnya dengan switch. Switch dapat melakukan pengiriman data ke perangkat ( komputer ) tertentu yang memang membutuhkannya. Jadi bila menggunakan switch tidak perlu mengirimkan data yang sama kepada semua perangkat yang terhubung pada jaringan local tersebut.
Perbedaan Switch Unmanaged dan Managed beserta penjelasan dan contohnya
Contoh Penerapan Penggunaan Switch
Terdapat 34 PC yang semuanya perlu berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya, seperti halnya dengan cara berbagi folder atau file. Agar dari 34 PC tersebut dapat terhubung dan saling berkomunikasi, kita gunakan switch dengan cara menghubungkan kabel ethernat ( kabel utp/stp ) antara port pc ke port switch. Dengan switch tersebut kita dapat menghubungkan ke 34 pc tersebut dan dapat melakukan komunikasi dan berbagi data. Switch sendiri memiliki varian port, ada yang 5 sampai 48 port.
Perbedaan Switch Unmanaged dan Managed
Ok setelah selesai mengetahui sedikit tentang pengertian dan fungsi switch, langsung saja kita akan membahas perbedaan switch managed dan switch unmanaged. Pertama saya akan membahas switch unmanaged terlebih dahulu, switch unmanaged ( switch tidak tekelola ) adalah switch yang memungkinkan perangkat ( pc/printer ) dapat berkomunikasi satu sama lain dengan konfigurasi default dari pabrikan, jadi kita tidak memiliki izin untuk melakukan perubahan konfigurasi yang ada pada switch karena telah ditetapkan settingan atau konfigurasi dari pabrik.
Switch unmanaged sangat cocok diperuntukan bagi pekerja cepat tanpa menguras keringat, kok bisa dikatakan begitu? Ya karena kalau kita menggunakan switch jenis ini kita cukup plug and play. Jadi setelah tertancap atau terhubung kesemua perangkat yang ada maka switch ini akan langsung jalan seperti fungsinya.
Contoh dari switch unmanaged yaitu PROLINK 24 Port Gigabit Unmanaged Switch PSG2402, switch merek ini dijual dengan harga sekitar Rp 1.550.000 – di bhinneka.com. Inilah yang menjadi perbedaan utam antara switch unmanaged dan switch managed yaitu terletak pada kamampuan untuk bisa melakukan konfigurasi pada switch.
Ok kita lanjut dengan membahas switch managed, seperti yang saya utarakan sebelumnya jadi switch managed ( switch terkelola ) adalah switch yang memiliki fungsi yang hampir sama dengan unmanaged akan tetapi memiliki fitur canggih yang dapat digunakan untuk mengelola, melakukan konfigurasi, memonitor jaringan Local.
Contoh dari switch managed salah satunya adalah S3900-48T4S 48-Port 10/100/1000BASE-T Gigabit Stackable Managed Switch with 4 10Gb SFP+ Uplinks dengan harga sekitar $ 409.00 di fs.com, memang menurut beberapa sumber yang saya baca switch managed untuk harga memang lebih mahal dari switch unmanaged.
Berikut ini merupakan beberapa fitur yang disediakan dari switch managed, yaitu diantaranya Quality of Service (QoS) jadi pada switch managed ini kita dapat melakukan pengaturan bandwidth yang tersedia dengan memprioritaskan paket data yang paling penting dapat bejalan lebih dulu.
Memiliki fitur Simple Network Management Protocol (SNMP) yaitu dengan fitur ini kita dapat mengawasi status ( memonitoring ) dan kinerja jaringan seperti contohnya, admin jaringan dapat menggunakan SNMP untuk menandai masalah pada jaringan dan dapat memperbaikinya tanpa bersentuhan langsung dengan switch.
Switch managed dapat menyediakan dua jalur ( analoginya ) untuk melakukan proses transfer data yaitu jalur utama dan jalur cadangan. Fitur ini dinamai dengan redundancy yaitu fitur yang menyediakan kemampuan untuk menjaga jaringan dalam hal koneksi atau kabel gagal, dengan menyediakan jalur data alternatif untuk lalu lintas, dimana jika data yang akan dikirimkan gagal maka ada jalur atau data cadangan untuk dikirim ulang lagi.
Fitur Virtual Local Area Networks (VLANs) yaitu fitur yang ada pada switch managed untuk membantu mengurangi lalu lintas yang tidak perlu dan memungkintan admin jaringan untuk menerapkan langkah keamanan tambahan pada jaringan local tersebut. Jadi untuk bisa terhubung ke jaringan local tergantung oleh konfigurasi vlan yang dilakukan oleh admin jaringan tersebut.
Terdapat juga fitur port mirroring pada switch managed yang digunakan untuk membantu mendiagnosis masalah yang terjadi pada jaringan dan melakukan perbaikan masalah yang terjadi pada jaringan tersebut tanpa menghilangkan jaringan yang sudah ada. Untuk lebih jelasnya saya akan tambahkah kutipan sedikit dari wikipedia.org .
“ Port mirroring digunakan pada switch jaringan untuk mengirim salinan paket jaringan yang terlihat pada satu port switch (atau seluruh VLAN) ke koneksi pemantauan jaringan pada port switch lain. Ini biasanya digunakan untuk peralatan jaringan yang memerlukan pemantauan lalu lintas jaringan seperti sistem deteksi intrusi, teknologi probe pasif atau pemantauan pengguna nyata (RUM) yang digunakan untuk mendukung manajemen kinerja aplikasi (APM). ”
Anda dapat memilih jenis switch unmanaged atau jenis switch managed, itu semua tergantung situasi dan kondisi yang anda jalani. Garis besar dari perbedaan kedua switch ini adalah mengenai kamampuan untuk bisa melakukan konfigurasi pada masing-masing switch.
Artikel tersebut saya dapatkan baik dari proses belajar yang dilakukan disekolah dan hasil rangkuman dari beberapa sumber. Ok itu saja yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik kali ini. Sekian dari artikel Perbedaan Switch Unmanaged dan Managed beserta penjelasan dan contohnya, kurang lebihnya saya mohon maaf dan semoga dapat bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar