Pengertian Routing, Fungsi, Jenis-jenis dan Contohnya
Kalau kamu orang IT atau pelajar yang berkecimpung dengan dunia teknologi, sudah sepantasnya kamu mengetahui routing. Memang sekilas pengertiannya mirip dengan ‘router’, namun ternyata berbeda maknanya. Router itu perangkatnya dan routing itu prosesnya, kamu harus benar-benar memahami perbedaan ini dengan baik.
Pengertian Routing dan Fungsinya |
Untuk lebih jelasnya, kamu bisa membaca beberapa hal berikut ini:
1. Pengertian Routing dan Fungsi Routing
Pengertian routing, begini cara kerjanya |
Routing adalah sebuah cara atau metode pengiriman paket melalui sebuah jaringan atau network menuju sumber tujuan. Di dalam OSI Layer, proses routing ini terjadi pada lapisan yang ke 3 dimana menangani hal-hal yang berkaitan dengan router. Mudahnya begini.
“Routing bisa dikatakan sebagai proses pengiriman paket data dan informasi dengan meneruskannya ke jaringan yang satu ke jaringan yang lainnya berdasarkan protokol tertentu.”2. Cara Kerja Routing
Cara Kerja Routing |
Agar routing bisa bekerja dengan baik, ada beberapa hal yang harus diketahui yaitu:
- Alamat tujuan atau destination address: alamat tujuan yang ingin dituju routing paket
- Mengenal sumber informasi: router-router yang ada harus mengetahui dari sumber bisa dipelajari dan dipahami agar bisa sampai ke tujuan.
- Menemukan rute: jalur atau rute harus diketahui router agar paket bisa sampai dengan benar. Harus tahu route mana yang memungkinkan untuk network remote.
- Pemilihan rute: pada akhirnya, harus tahu mana rute yang terbaik untuk setiap network remote dalam jaringan.
- Menjaga informasi routing: inilah metode yang bisa menjaga rute sampai ke tujuan yang sudah diketahui sebelumnya dan yang paling sering dilalui.
Sekadar informasi, sebuah router biasanya akan merekomendasikan jalur-jalur terbaik yang digunakan untuk paket berdasarkan informasi pada tabel routing. Informasi ini bisa didapatkan oleh administrator dengan cara mengisi tabel routing secara dinamis atau statis di dalam sebuah network.
Pengertian Tabel Routing |
Akhirnya, setiap router yang saling terhubung bisa saling bertukar informasi supaya bisa mengetahui alamat tujuan serta memelihara tabel routing tersebut. Beberapa hal ini juga harus diperhatikan:
- Interface router yang terdekat dengan jaringan tujuan.
- Alamat jaringan yang dituju.
- METRIC : sebuah nilai yang akan memperlihatkan jarak untuk mencapai jaringan yang dituju dan biasanya menggunakan jumlah lompatan atau sering disebut dengan ‘Hop Count’.
Kalau destination address tidak tersambung langsung di badan router, maka router harus menganalisa rute terbaik dengan dua cara berikut ini :
- Mempelajari secara manual oleh network administrator.
- Mempelajari dengan mengumpulkan berbagai informasi melalui proses otomatis dalam jaringan tersebut.
4. Jenis-jenis Routing Berdasarkan Cara Kerja Konfigurasinya
Selanjutnya, mari kita bahas jenis-jenis routing itu sendiri. Beberapa macam routing berikut ini mungkin sudah sering kamu jumpai:
- Routing Default
- Routing Statis
- Routing Dinamis
a.) Routing Default
Pengertian routing default adalah salah satu jenis routing yang dipakai untuk mengirim berbagai paket secara manual dan umumnya digunakan pada jaringan yang memiliki satu jalur keluar (lokal network). Default rute ini juga sering digunakan saat rute dari sumber ke tujuan tidak dikenali atau saat tidak ada informasi yang memadai dalam tabel routing ke jaringan tujuan.
b.) Routing Statis
Routing Statis |
Keuntungan routing statis juga cukup banyak, beberapa diantaranya yaitu:
- Tidak ada bandwith yang dipakai antara router dalam jaringan.
- Tidak ada overhead pada CPU router dan harganya relatif lebih murah dibanding router dinamis.
- Berhubung pihak administrator bisa memilih pengisian akses routing, maka routing jenis ini menjadi lebih aman.
- Karena umumnya dilakukan secara manual, maka pihak administrator harus mengerti sepenuhnya mengenai jaringan dan bagaimana masing-masing router bisa saling terhubung dengan konfigurasi yang benar.
- Routing statis juga tidak bisa menangani kegagalan/error pada network eksternal karena masing-masing route di setting secara manual dan diperlukan konfigurasi ulang secara manual untuk mengatasi masalah pada jaringan.
- Kalau ada sebuah jaringan yang ditambahkan ke inter-network, administrator harus menambah route ke seluruh router secara manual. Ini tentu sangat merepotkan apabila jaringan yang digunakan sangat besar.
- Routing jenis ini jelas tidak cocok digunakan untuk jaringan yang besar karena diperlukan penjagaan tersendiri. Hal semcam ini bisa mungkin akan menjadi sebuah pekerjaan yang cukup menyita waktu dan memerlukan perhatiaan khusus. Jadi, routing statis lebih pas digunakan untuk jaringan yang tidak terlalu besar.
Routing Dinamis |
Pengertian routing dinamis yaitu routing yang digunakan untuk menemukan jaringan dan melakukan pembaruan routing tabel secara otomatis pada sebuah router. Cara kerja routing dinamis yaitu akan berjalan berdasar konfigurasi yang sudah dibuat oleh administrator.
Routing jenis ini tentunya lebih mudah digunakan dibanding routing default dan statis, namun biasanya routing jenis ini akan membedakan saat pemrosesan di CPU router serta menggunakan bandwith dari link jaringan.
Karakteristik routing dinamis juga cukup unik, yaitu bisa menganalisa sendiri rute mana yang terbaik untuk ditempuh agar bisa sampai ke alamat yang dituju. Administrator di sini hanya menentukan cara router memahami paket-paket tersebut lalu router akan memahaminya secara otomatis. Dynamic routing rutenya akan berubah berdasarkan pemahaman yang telah didapatkan dari router. Artinya, router-router saling berukar informasi supaya bisa mengetahui alamat tujuan dan penerima tabel routing dengan baik dan akurat.
Dynamic routing memang pada dasarnya dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protocol routing dan biasanya di desain untuk mendistribusikan informasi secara dinamis mengikuti keadaan network.
Dengan hal ini, routing dinamis akan lebih fleksibel mengatasi kondisi routing yang rumit.
5. Macam-macam Routing Berdasarkan Bentuk/Pembedaannya
Saat menjalankan prosesnya, routing juga bisa dibedakan lagi menjadi dua yaitu routing langsung dan routing tidak langsung. Apa perbedaannya? Mari kita bahas.
- Routing langsung: Proses pengiriman paket data dari alamat IP pengirim ke alamat IP penerima tanpa harus melalui host. Misalnya ada komputer X dengan alamat IP 192.168.1.60 ingin mengirim data ke komputer P dengan alamat IP 192.168.1.70, maka prosesnya bisa langsung dikirim saat itu juga.
- Routing tidak langsung: Sesuai namanya, routing ini berarti proses pengiriman tidak langsung karena dikirim dengan sebuah host. Contohnya jika ada komputer dengan alamat IP 192.168.2.3 ingin mengirim ke alamat 192.168.2.4, maka harus melewati alamat 192.168.2.5 sebelum sampai ke alamat tujuan. Intinya, proses ini harus melewati host atau alamat IP lain terlebih dahulu.
Protokol ini biasanya berisi aturan atau rule yang menentukan bagaimana sebuah perangkat bisa bertukar data dan informasi dalam sebuah jaringan. Ada dua tipe protocol, yaitu routed protocol dan routing protocol.
a.) Routed Protocol
Protokol jenis ini bisa diarahkan oleh sebuah router dan memungkinkan router untuk menginterpretasikan logical network secara tepat. Beberapa contoh dari routed protocol ini yaitu IPX, IP, DECnet dan AppleTALK.
b.) Routing Protocol
Routing protocol biasanya dipakai untuk perawatan tabel routing pada router. Contoh routing protocol yaitu RIP, BGP, OSPF, EIGRP dan IGRP. Lebih lengkapnya, kamu bisa lihat penjelasan dari masing-masing routing protocol berikut ini.
RIP akan merawat daftar jarak yang ditempuh oleh jaringan lain berdasarkan jumlah hop (lompatan), maksudnya jumlah router yang harus dilalui oleh berbagai paket supaya dapat sampai ke alamat yang dituju. Secara umum, RIP ini dibatasi hanya sampai 15 hop saja. Untuk broadcast-nya sendiri diperbarui setiap 30 detik untuk semua RIP router untuk menjaga integritas. Berdasarkan karakteristik dari routing protocol jenis ini, maka sangat cocok digunakan untuk jaringan skala kecil.
Merupakan salah satu gateway protocol yang cara kerjanya cukup cerdas untuk merawat berbagai path ke jaringan yang lain. Pembaruan atau update juga akan dikirim melalui koneksi TCP.
OSPF umumnya menggunakan kecepatan jaringan berdasarkan suatu metric untuk menetapkan berbagai path ke jaringan yang lain. Masing-masing router merawat ‘Map’ sederhana dari seluruh jaringan. Untuk pembaruannya sendiri dilakukan via multi-cast dan dikirim. Hal-hal semacam ini juga membuat OSPF cocok digunakan untuk network yang besar.
EIGRP ini mungkin merawat satu set metric yang cukup kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan yang lain. Routing protokol ini juga mengkolaborasikan konsep link-state protocol dan broadcast diperbarui setiap 90 detik ke semua router EIGRP yang berdekatan. Pembaruan ini biasanya hanya memasukkan perubahan jaringan dan biasanya EIGRP ini amat pas untuk digunakan di network yang besar.
7. Mengenal Pengertian Administrative Distance
Administrative Distance atau yang sering disebut AD biasanya digunakan untuk mengukur beberapa hal dari informasi routing yang diterima oleh router dari router yang lainnya.
Perlu kamu tahu, AD ini merupakan bilangan integer dari 0-255 dimana 0 yang paling bisa dipercaya dan 255 yang berarti tidak ada lalu lintas.
Kalau ada dua router yang menerima pembaruan dari jaringan remote yang sama, maka yang diperiksa router untuk pertama kalinya adalah Administrative Distance. Seandainya satu dari route yang diumumkan oleh router lain mempunyai Administrative Distance yang lebih rendah, maka rute dengan AD terendah yang akan diletakkan di tabel routing.
Berikut ini adalah tabel yang memperlihatkan Administrative Distance oleh router Cisco untuk memutuskan rute mana yang hendak ditempuh dalam sebuah network.
Sumber Route ----- AD Default
- Interface yang terhubung secara langsung --- > 0
- Route statis --- > 90
- EIGRP --- > 100
- IGRP --- > 110
- OSPF --- > 120
- RIP --- > 170
- Tidak diketahui --- > 255 (tidak pernah digunakan)
8. Algoritma dan Kelas Routing Protocol
Routing Protocol |
- Distance Vector: Protokol ini menemukan jalur terbaik ke jaringan remote dengan menganalisa jaraknya. Rute dengan jarak ‘hop’ yang paling sedikit akan menjadi rute yang terbaik. Contoh routing distance vector yaitu RIP dan IGRP, mereka akan mengirim semua tabel routing ke router yang terhubung secara langsung.
- Link State atau Shortest Path First: Tiap router akan menciptakan 3 tabel terpisah dimana masing-masing bagian memiliki peranannya sendiri. Satu dari tabel ini akan mencatat berbagai perubahan dari karingan yang terhubung secara langsung, yang kedua akan menentukan topologi dari internetwork dan yang terakhir digunakan sebagai tabel routing. Contoh routing link-state yaitu OSPF, biasanya protokol jenis ini akan mengirim berbagai pembaruan yang isinya status dari link mereka sendiri ke router yang lainnya dalam jaringan.
- Hybrid: Protokol ini memakai berbagai aspek dari routing protokol jenis distance vector dan link-state, contoh dari protokol hybrid yaitu EIGRP.
- Path Vector: Sebuah protokol routing network yang mempertahankan informasi jalur yang akan diperbarui secara dinamis. Update yang sudah diulang melalui jaringan dan kembali ke node yang sama dengan mudah dideteksi dan dibuang. Algoritma ini terkadang dipakai dalam algoritma routing Bellman-Ford untuk menghindari masalah "Hitung sampai Tak Terhingga". Hal ini tentu berbeda dengan jarak vektor routing dan link state routing. Masing-masing entri dalam tabel routing berisi jaringan tujuan, router berikutnya, dan jalur untuk mencapai tujuan.
Sumber : https://www.golepi.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar