Dasril Iteza - Seperti biasa, saat liburan Sabtu dan Minggu tiba, aktivitas utama saya adalah menyalurkan hobi, yakni hobi memancing. Dengan diajak oleh tetangga, kami pergi memancing selepas Sholat Subuh. Ikan targetnya pun masih belum berubah, yaitu Ikan Kerisi. Bagi yang mungkin belum tahu seperti apa Ikan Kerisi tersebut, penampakkannya ada pada link ini. Namun ada kejutan lain yang membuat peralatan pancing ringan saya jadi bekerja kencang yaitu strek Ikan Jebong alias Ikan Jebung alias Ikan Ayam-Ayam.
Sepertinya ikan Kerisi tidak perlu kita bicarakan lagi, karena saya akan sedikit mengulas tentang Ikan Jebung alias Ayam-Ayam ini.
Menjelang pulang, Ikan Jebung merupakan menu penutup perolehan strek atas Ikan Kerisi saya, ukuran cukup lumayan 2 kiloan. Lebih dari cukup untuk membuat joran kelas 15 lb serta reel ukuran 4000 bekerja cukup kencang karena arus laut cukup kencang, yah, ini adalah trip memancing Sabtu 8 April kemarin.
Memiliki nama ilmiah Abalistes stellaris, ikan ini populer juga dengan nama Ayam-ayam, ikan Etong, bahkan ada nyang menyebutnya ikan kambing-kambing adalah ikan laut komsumsi populer yang biasa diolah sebagai ikan bakar. Menurut wikipedia Ikan ini biasa ditemukan di perairan hangat kawasan Indo-Pasifik, mulai dari Laut Merah sampai Samudera Pasifik bagian barat. Ukuran rata-rata adalah 40 cm, tetapi dapat mencapai 60 cm (jantan). Sirip punggung memiliki 25-27 jari-jari sedangkan di sirip anal terdapat 24-26 jari-jari.
Sisiknya cenderung besar di dekat sirip perut. Ikan ini memiliki patil di bagian belakang tubuhnya. Sifat hidup demersal (hidup di laut dasar) dan amphidromous (bermigrasi dari perairan asin dan perairan tawar). Hidup menyukai terumbu karang dekat hewan spons atau alga laut, serta dasar berpasir.
Ikan Jebung ini memasak idealnya adalah dengan cara dipanggang pakai bumbu kunyit bumbunya dioles pada badan yang dibelah dua dari punggung ke perut ikan.
Sungguh suatu kenikmatan ganda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar