Breaking

Sabtu, 11 Juli 2015

Pencabulan Murid Sekolah Elit di Sidoarjo

         

           Kasus dugaan pencabulan yang dialami murid SD berlangsung di Sidoarjo. Korban pelecehan menimpa siswa dan siswi sekolah elit yang terletak di lingkungan Perumahan Citra Garden. Pelakunya tidak lain adalah Petugas staf dan pegawai office boy di sekolah tersebut. 


         Dugaan kasus pasal 82 UU Republik Indonesia Nomer 35 Tahun 2014 yang berkaitan tentang Perlindungan Wanita & Anak, telah dilaporkan oleh dua orang wali murid. Laporan , dilayangkan oleh orangtua salah satu siswi, pada tanggal 1 Mei 2015 di Polda Jawa Timur bersama nomer laporan polisi LPB/736/V/2015/UM/Jatim. Selanjutnya, laporan tersebut dilimpahkan ke Polres Sidoarjo. 



          Sedangkan laporan ke-2 ke Polres Sidoarjo pada tanggal 20 Juni 2015, dilayangkan oleh wali murid yang lain yang anaknya juga turut menjadi korban pelecehan, bersama laporan polisi LPB/236/VI/2015/Jatim/RES . Sangat Disayangkan, hingga hari ini kasus tersebut belum ada progres dari penyidik Polres Sidoarjo. 

         "Saya untuk pertama kali ini laporan ke Polda Jawa Timur, tetapi dilimpahkan ke Polres Sidoarjo. Kehadiran saya ke Polres Sidoarjo, mau menanyakan perkembangan penanganan kasus yang menimpa putra saya, begitu juga korban yang lain," papar keempat wali murid yang putra dan putrinya menjadi
 korban dugaan pelecehan seksual.
Faktor senada pun dilayangkan, TS. Pelapor yang sebelumnya datang didampingi oleh kuasa hukumnya itu mengemukakan, bahwa tujuan kedatangannya ke Satuan PPA Satreskrim Polres Sidoarjo, adalah untuk menanyakan tentang perkembangan penanganan kasus yang telah menimpa putrinya. Agar pihak kepolisian juga bertindak dan segera mengadili pelakunya. 

         "Maksud kehadiran kami ke polres, untuk menanyakan tentang perkembangan kasusnya, dan mengonfirmasi ke penyidik, namun nggak ketemu," kata TS. 

         TS mempunyai putri yang sedang duduk di kelas 1 SD. Kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami putrinya diperkirakan mulai sejak pertama kali masuk sekolah sampai menjelang liburan sekolah Juni 2015. 



       
Putrinya diduga diraba oleh tersangka, mulai sejak dari bagian dada, perut, sampai ke kemaluan. 

 "Pengakuan putri aku diraba dari dada, perut hingga di kemaluannya, namun tidak sampai di buka bajunya oleh pelaku," jelasnya. 

          


Sedangkan kejadian yang dialami putra dari empat wali murid yang lain , yang juga masih berumur 7 tahun dan duduk di kelas 2 SD, kelaminnya diremas-remas oleh tersangka inisial KM, yang tidak lain masih mempunyai pertalian famili bersama pemilik SD Anugerah School. 

         "Titit (kelamin) anak aku diremas-remas. Sesudah aku visum, ada luka di dekat kemaluannya terdapat bekas goresan kuku dan memar," tambah keempat orang tua wali. 

          Sementara itu, Kepala Sekolah SD Anugerah School, Wenny tatkala dikonfirmasi terkait kasus dugaan pelecehan pencabulan yang telah berjalan di sekolahannya, kurang menyikapi secara rinci.
"Langsung ke polres (Sidoarjo), dikarenakan kasusnya telah ditangani di polres sidoarjo," tandas Wenny. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close