Dasril Iteza - Salah satu saksi sejarah di Pulau Belitong, tepatnya di Kota Tanjungpandan, Kabupaten Belitung yang bisa anda saksikan adalah bekas pabrik keramik PT KIA. Berjarak kurang lebih 200 meter dari Kantor Bupati Belitung di Jl. Ahmad Yani, Kelurahan Lesung Batang. Lokasi bekas pabrik keramik tersebut mudah sekali dikenali dengan dua buah cerobong besar yang menjulang cukup tinggi di halamannya. Pabrik ini dibangun pada tahun 1950-an dengan dua bangunan awal dan kemudian meluas dengan bangunan lain pada tahun 1980-an.
Cerobong tersebut yang satunya bulat, sedangkan yang lainnya adalah petak segi empat, menjulang tinggi dan menurut taksiran saya cerobong tersebut memiliki panjang ketinggian diatas 10 meter. Pada cerobong yang petak segi empat masih nampak jelas tulisan KIA (mungkin dulunya ini tertulis PT KIA).
Saya sempat masuk lebih dalam ke komplek bekas pabrik keramik PT KIA ini setelah terlebih dahulu meminta izin pada petugas penjaga dengan alasan ingin mendokumentasikan suasana didalam bekas pabrik. Saat berada dibagian dalam halaman pabrik, tampak jelas sekali reruntuhan pabrik, pecahan keramik berserakan dimana-mana dan tidak terurus sama sekali. Suasana sanggat lengang.
Sebelum berubah nama menjadi PT KIA, awal mulanya pabrik keramik ini bernama CV Keramika Indonesia, yang merupakan aktivitas pabrik keramik modern pertama di Indonesia yang ada di Kota Tanjungpandan, Belitung, dimana saat itu Belitung masih menjadi Daerah Tingkat II Provinsi Sumatera Selatan. Pabrik ini berdiri cukup lama, hingga era tahun 1990-an, sekaligus tahun dimana kolapsnya pabrik keramik tersebut.
Pabrik keramik ini memproduksi keramik-keramik yang dikirim ke seluruh Indonesia dan luar negeri. Saat itu, keramik Belitung cukup digemari oleh banyak orang Indonesia, bahlan kalangan elit kelas atas pun tidak gengsi untuk menggunakan keramik Belitung. Pabrik keramik PT KIA Tanjungpandan, belitung ditutup pada tahun 1990-an karena biaya distribusi barang jadi ke pusat penjualan ke Jakarta ternyata jauh lebih besar dibanding kalau hanya mengirim bahan mentahnya saja hingga akhirnya pabrik ini kolaps, bangunan awalnya sudah tinggal tembok saja. Terdapat dua tungku pembakaran tepat dibelakang cerobong raksasa pada halaman bekas pabrik.
Ada satu kolong yang tidak biegitu jauh letaknya dari bekas pabrik keramik tersebut, kolong ini oleh masyarakat Belitong disebut Kolong Keramik. Kolong ini memegang peran cukup penting semasa pabrik keramik PT KIA masih memproduksi keramik-keramik model Belitung. Namun, sejak pabrik PT KIA tutup, Kolong Keramik kian terlantar. Sebagian besar permukaannya mulai tertutup oleh eceng gondok. Kolong ini pun kemudian menjadi salah satu lokasi mancing favorit sebagian masyarakat Tanjungpandan.
Tahun 2010, Pemerintah Kabupaten Belitung mulai merevitalisasi kolong dan bertujuan menjadikannya salah satu public space bernuansa kolong di Kota Tanjungpandan, Kabupaten Belitung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar