Breaking

Minggu, 06 April 2014

Novel X : Kenangan yang Berpulang

Novel X (Kenangan yang Berpulang)



Penulis : Devania Annesya

Penerbit : Grasindo 

Tahun terbit : 2014

ISBN : 978-602-251-389-6

Resensi :

Sebelumnya, aku mengikuti acara Grasindo goes to Surabaya dan mendapatkan marchendise yang salah satunya adalah Novel X, ingin tahu ceritanya, klik di sini

Sedalam atau seperih apapun luka yang diterima oleh seorang perempuan, tidaklah mampu membuat seorang perempuan berputus asa, malah membuatnya semakin tegar, menegakkan kepalanya dan pandangan akan masa masih dilihatnya dengan pandagan lurus ke depan. Ariel, merupakan karakter perempuan sekaligus tokoh utama dalam novel X (Kenangan yang berpulang) yang mengalami serentetan luka yang menghujam hatinya. Luka yang ditimbulkan saat tujuh tahun yang lalu, membuat kehidupan dan kepribadian Ariel berubah. Tak lagi bersemangat untuk mengejar impian yang ia raih, dapat bertahan hidup dari luka yang menganga selama tujuh itu sudah sangat bersyukur. Sekarang Ariel harus bertahan untuk hidup, bertahan dengan kenyataan yang ada. Kebutuhan hidup yang semakin menghimpit Ariel, bahkan Ariel selalu mendapat teguran karena selalu telat membayar kontrakkan rumah. Bertahan di kota besar jauh dari orangtua, dan keluar dari perusahaan yang telah bangkrut, membuat Ariel harus memutar otak untuk bertahan hidup. Berkali – kali melamar pekerjaan dan mengikuti beberapa jobfair yang ternyata tidak sedikit untuk mengeluarkan uang sebagai tiket masuk. Namun, hasil yang didapat nihil, belum ada pekerjaan yang menghampiri Ariel. Bahkan untuk menghemat pengeluaran, Ariel menggunakan sabun cair sebagai shampoo.

Adalah Andra, lelaki masa lalu Ariel yang selama tujuh tahu berpisah dengan Ariel, tiba – tiba muncul sebagai “dewa penolong” Ariel. Andra mengetahui kondisi ekonomi Ariel yang semakin hari semakin mencekik dan Ariel harus segera menemukan pekerjaan untuk melunasi tunggakkan kontrakan dan menyambung hidup di Jakarta. Andra hadir sebagai atasan Ariel di Perusahaan Anggara Group sebuah perusahaan industri properti terbesar di Indonesia. Ariel menerima tawaran pekerjaan sebagai legal advisor dan dia meyakinkan dirinya sendiri jika bisa bersikap profesional dan tidak akan terjerumus ke dalam lubang yang sama, “lubang” yang diciptakan Andra saat tujuh tahun yang lalu.

Tentu saja Andra mengambil kesempatan ini karena Ariel yang kembali hadir dalam kehidupannya. Alangkah terkejutnya Andra ketika melihat perubahan Ariel. Ariel yang dulu penuh dengan impian dan memiliki semangat untuk mewujudkan impian, sekarang berubah menjadi Ariel yang keras kepala, cenderung kaku tegar namun tidak sedikit menyakiti orang di sekitarnya meskipun ia berpendapat jika ingin melindungi diri sendiri dari kesakitan karena peristiwa tujuh tahun yang lalu. Andra tidak mudah menyerah untuk mendapatkan Ariel kembali, meskipun Ariel tidak bisa mencintainya lagi, bagi Andra memiliki Ariel kembali tanpa cinta sudah membuat Andra merasa puas. Bagi Andra hanya Ariel yang dapat melengkapi ambisinya, Ariel berbeda dengan perempuan lain yang telah ia temui. Jika perempuan lain hanya bersikap baik kepada Andra, tetapi Ariel berbeda, bisa melengkapi kekurangan Andra dan telah mengetahui sikap buruk Andra, hanya Ariel yang bisa mewujudkan ambisi Andra.

Dalam Novel X (Kenangan yang berpulang) tidak hanya menceritakan kehidupan Ariel dalam masa sekarang yang tegar akan peristiwa yang dialaminya saat tujuh tahun yang lalu. Namun, juga menceritakan masa lalu Ariel, bagaimana pertama kali bertemu dengan Andra, bagaimana peristiwa yang menyakitkan menimpa Ariel, semua diulas dalam porsi seimbang. Karena biasanya di dalam novel menceritakan kejadian masa lalu dengan memberi porsi hanya beberapa lembar halaman saja, tetapi di dalam Novel X, kita akan disajikan dua cerita yaitu kehidupan Ariel masa sekarang dan kehidupan Ariel di masa lalu, pembaca akan menemukan peruabahan sikap Ariel yang drastis karena sebuah peristiwa yang merubah kehidupannya. Seperti yang terlihat di Bab pertama yang menceritakan kehidupan Ariel di masa sekarang, dan di Bab kedua menceritakan kehidupan Ariel tujuh tahun yang lalu saat pertama kali bertemu dengan Andra, begitu juga dengan Bab yang lainnya, saling berkaitan dari masa sekarang dan masa lalu.

Masih dalam genre romance, Devania Annesya juga menyisipkan adegan seksualitas yang nakal tetapi masih dalam koridor sopan santun, ya masih bisa dibilang tidak terlalu blak – blakan, adegan seksualitas juga menghiasi cerita karena memang alur cerita Ariel dan Andra menikah meskipun tanpa cinta. Bagaimana Ariel menghadapi Andra sebagai suaminya yang tentu saja memiliki hak atas Ariel termasuk memenuhi kewajiban melayani hasrat suaminya. Tidak menampilkan seronok, malah terkesan membuat gemas. Adegan Andra yang mengambil kesempatan saat Ariel tertidur dengan lelap, ternyata saat esok hari posisi mereka berdua telah berpelukan dan badan Ariel seketika nyeri dan kesmutan karena ulah Andra.

Tak hanya adegan seksualitas tentang suami dan istri, namun Devania Annesya juga memunculkan tokoh gay ke dalam novel X, yaitu Bagus. Devania Annesya menceritakan bagaimana latar belakang Bagus yang pada akhirnya menjadikannya seorang gay. Meskipun tokoh Bagus tidak menjadi bagian penting dalam Novel X, tapi cukup menyita perhatian apalagi kalau bukan peran Bagus sebagai pacar bohongan Ariel agar Andra cemburu buta.

Setiap awal Bab, terdapat penggalan lirik lagu sebagai perwakilan perasaan setiap Bab. Meskipun jika tidak dicantumkan, tidak akan merusak alur cerita. Si penulis ingin memberikan emosi dengan lirik lagu yang terkenal dan sering terdengar di telinga pembaca, membuat pembaca sebelum membaca cerita setiap Bab, sudah terlebih dahulu mendapatkan emosi cerita karena penggalan lirik lagu.

Novel X yang feminim, membuktikan ketegaran perempuan dapat melalui masa – masa sesulit apapun itu. Mencontoh bagaimana Ariel melalui masa kelamnya dan tentunya semakin bangga menjadi perempuan.

“Ada sesuatu yang tak pernah berakhir meski telah terhenti.”

“Kamu jangan pernah lupakan doamu, kamu tak akan pernah tahu kapan Tuhan akan mengabulkannya.”

“We are somebody’s memoriesnwhen we are gone.”

“Mencintaimu, bagaikan mencengkeram duri pada mawar yang indah, darahku meleleh bersamanya.”




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close