Breaking

Sabtu, 01 Maret 2014

Dance With My Father : Merindukan Ayah

Dance With My Father


Judul : Dance With My Father ( #11Project11Days).

Penulis : Tia Gutira Rahman dkk

Penerbit : NulisBuku (indie publishing)

Tahun terbit : 2011

Halaman : 160 halaman

ISBN : -

Resensi :

Sebuah buku antologi yang ditulis oleh 31 penulis, memiliki tema tentang seorang ayah. Meskipun tidak ada kata pengantar tentang apa ini #11Project11Days dan apa itu "Dance With My Father" tetapi pembaca dapat menyimpulkan jika sebagian besar cerita menceritakan betapa merindukan Ayah. Kebanyakan ceritanya mengharukan, seorang Ayah lebih dari tulang punggung keluarga.

Seperti yang ditulis oleh Sary Ahd dalan judul "Bisakah Kau hadir Di sana?" menceritakan tentang kerinduan seorang anak terhadap Ayahnya dan menginginkan kehadiran Ayah di acara pernikahannya. Manis.

"Ah, besok hari pernikahanku. Andai saja keajaiban itu ada, bisakah kau hadir di sana, Bapak? Menuntunku ke altar. Kemudian berdansa pertama denganku." -halaman 44-
Lain halnya cerita dengan judul "Diam - diam Merindu" yang ditulis oleh Momo DM. Merindukan sesosok Ayah dalam setiap gerakan dansanya. Namun, gerakan dansa hanya membuat rindu yang dirasakan Ibu semakin dalam.

"Ayah yang masih tersenyum dalam bingkai di dinding ruang tengah."
Dalam setiap cerita tidak ada patokan berapa kata, ada yang hanya dalam tiga paragraf, beberapa lembar halaman. Sepertinya sih masih dikatagorikan dalam flashfiction. Ending yang tidak "meledak" namun manis dan dapat mencerna betapa Ayah juga pantas mendapatkan kasih sayang kita selain Ibu.

"Ayah, betapa ada banyak hal yang dapatku pelajari darimu, Ada banyak hal yang tidak kuketahui sebelumnya yang dengan senang hati kau ajarkan padaku." -halaman 8-
"Aku ingin melihatmu lagi meniup lilin ulang tahunmu bersamaku dan Mama." -halaman 89- 
"Aku sudah menyesal karena Ayah kandungku. Aku tak ingin menyesal untuk Ibuku. Aku balas memeluk mereka. Aku sudah memaafkan mereka. Aku tahu mereka melakukan semuanya tak lebih karena mencintaiku." - halaman 116- 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close